Selasa, 20 Oktober 2015

sistem pemindahan barang



Sistem Pemindahan Barang ( Material Handling )
Material handling yaitu Ilmu tentang pemindahan (material transport), penyimpanan (storage), pengamanan, dan pengontrolan material. Jadi material transport merupakan bagian dari definisi material handling. Istilah lainnya yaitu material moving.
Pada praktiknya, aktivitas ini menjadi sangat penting dalam operasi perusahaan. Mulai dari Industri pertambangan, chemical, hingga manufacture, material transport memiliki alokasi biaya yang cukup besar. Dari sisi Suplier, ini menjadi bisnis bernilai milayaran dollar. Karena itu tidak mengherankan jika perkembangan teknologinya sangat pesat untuk memenuhi kebutuhan sistem operasi ter-modern. Pemindahan barang merupakan salah satu elemen dasar dalam implementasi Just In time (JIT), Saya pikir kita bisa sepakat, jika pemindahan barang antar stasiun kerja berlangsung dengan cepat, efisien,dan  aman, memiliki kontribusi terhadap peningkatan kecepatan operasi.

Saya membagi Metode pemindahan barang ke dalam 2 kelompok:
1. Pemindahan barang dalam jumlah banyak / besar seketika
2. Pemindahan barang dalam jumlah kecil secara terus menerus / continue

Kategori pertama, pemindahan dalam jumlah besar sekaligus memiliki konsekuensi terhadap luas ruang gerak mesin pengangkut teutama untuk bermanuver.
Sedang kategori kedua, umumnya digunakan untuk memindahkan barang-barang yang ringan dan memiliki bentuk yang sama / standard. Metode ini menggunakan mesin yang bersifat fixed/tetap, namun dapat dirancang untuk melalui celah yang kecil atau ketinggian yang cukup dari permukaan lantai kerja sehingga tidak mengganggu aktivitas produksi.

Pemindahan barang dalam jumlah banyak seketika

1. Digerakkan dengan tenaga manusia. 
Berikut beberapa penerapan dalam manufacture yang menggunakan cara ini.
a)      Manual Hand Trucks, yaitu alat pemindah barang secara manual atau dengan tenaga manusia. Variasi Hand Truck ini cukup banyak, karena rata-rata design alat menyesuaikan kondisi operasi. Jadi dibawah ini baru contoh kecil saja yang umum digunakan. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan operasi yang khusus, alat terkadang harus di-design dan dibuat secara customized. Umumnya orang menyebut alat ini dengan Trolley.
b)       Hydraulic Hand Trucks, jenis alat ini digunakan untuk memindahkan barang, tapi dilengkapi dengan mekanisme pengangkat secara hidraulic.
Contoh dibawah yang umum digunakan dalam industri, hand pallet,  jack pallet, Scissors Lift Table, Hidraulic Stackers,dll. Sistem Hidraulic tidak memerlukan sumber listrik dalam operasinya, sehingga penggunaannya bisa lebih luas.
c)      Electric Hand Trucks, jenis alat ini digunakan untuk memindahkan barang, tapi dilengkapi dengan mekanisme pengangkat/lifting secara electric/batterai. Jadi syarat utama penggunaannya stasiun kerja harus memiliki sumber arus listrik.

 2. Digerakkan dengan tenaga mesin.
Barang dipindahkan dengan menggunakan mesin-mesin penggerak , umumnya alat ini dilengkapi dengan mekanisme pengangkat secara hidraulic atau electric.

a)      Fork Lift, Menurut penggunaan dan sumber tenaganya ada beberapa type fork lift, diantaranya Electric Forklift, Diesel Engine Fork Lift, Gasoline / LPG engine fork lift. Penggunaan di dalam lingkungan Industri biasanya berkisar pada beban angkat 2,5 - 5 Ton. Namun rentang daya angkat fork lift yang tersedia dipasaran mulai dari 0,5 - 40 Ton.
Jika anda berencana untuk membeli fork Lift, harap diperhatikan hal-hal berikut ;
1) Berapa berat beban yang akan diangkat,
2) Berapa ketinggian angkat yang diinginkan,
3) Apakah forklift digunakan didalam atau diluar ruangan,
4) Luasan ruang yang dimiliki untuk bermanuver,
5) Frekuensi penggunaan forklift dalam sehari.
b)     Car on Rails, heavy duty load, alat ini banyak digunakan dalam industri logam berat, karena bobot dan sizenya yang relatif besar, dan bentuk yang rata-rata standard. Pemindahan barang tidak memungkinkan menggunakan crane, sehingga harus tetap bertumpu di lantai dengan menggunakan jalur khusus ( Rail ).
c)      Order Picker,  digunakan indoor dan dikendalikan oleh operator/driver. Umumnya bertenaga listrik atau hidrogen. Memiliki dimensi relatif kecil, sehingga mampu bermanuver didalam ruang yang terbatas.
d)     Crane, banyak digunakan diindustri yang berhubungan dengan pemindahan barang dengan bobot relatif berat, namun memiliki bentuk yang tidak standard. Aplikasinya banyak digunakan di area kerja Maintenance, Workshop, Perakitan mesin-mesin berat.
e)      Autonomous Guide Vehicles (AGV), kendaraan tanpa dikendarai namun dikendalikan oleh komputer dengan menggunakan gelombang radio atau jalur sensor.

Pemindahan barang dalam jumlah kecil secara terus menerus
  Sistem ini menggunakan conveyor. Conveyor adalah sistem mekanik yang befungsi meindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain secara continue. Dari beberapa variasi, saya kelompokkan conveyors kedalam 4 jenis :

1.      Gravity Conveyor.
Pergerakan barang menggunakan efek dari gaya gravitasi, sistem ini tidak memerlukan tenaga listrik.

a)      Roller Conveyor, conveyor jenis ini yang paling banyak ditemui dalam industri manufacture. Gerakan mekanis alat sangat bergantung pada jenis bearing yang digunakan. Beberapa area khusus memerlukan design yang khusus pula. Saya memiliki teman yang memiliki usaha machinery di Surabaya, saat merancang conveyor di area bersuhu Frezeer ( Suhu -18 s/d -25 C ) bearing-bearing macet sehingga conveyor tidak berfungsi. Jadi memahami  kondisis lingkungan dan jenis barang, stasiun kerja sangat diperlukan saat tahap design, misal; temperature ruang, humidity (kelembaban), debu, maupun jenis baang yang dipindah ( food atau non food ), dll.
b)     Skate Wheel Conveyor, Berbeda dengan jenis roller, alat ini memiliki tingkat sliding/luncur yang lebih baik, umumnya digunakan untuk memindahakan barang yang memiliki rentang size cukup besar.
c)      Portable  conveyors, termasuk Gravity Conveyor, sangat fleksible, bisa digulung dan movable.Biasa digunakan sebagai alat bantu  loading di container. Alat ini relatif tidak berat karena terbuat dari bahan plastic. 

2.      Motor Conveyor
Conveyor ini menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga.

a)      Belt Conveyor, Alat ini memiliki penggunaan yang sangat luas dalam berbagai industri. Tentunya spesifikasi conveyor mengikuti kebutuhan. Jika di pertambangan, faktor size ( ketebalan dan lebar), dan ketahanan ( realibility ) menjadi faktor yang utama, bisa dibayangkan akibatnya jika saat operasi conveyor tiba-tiba bermasalah,. Penggunaan di operasi manufacture tentu berbeda lagi, meski dengan spesifikasi yang lebih rendah, alat ini tetap titik vital dalam rangkaian sistem oeprasi.
b)     Roller Chain Conveyor
c)      Plastic Flat Chain Conveyor
Conveyor ini biasanya ditemui di Industri minuman dan makanan dalam kemasan. Prinsipnya sama dengan cara kerja rantai tank tempur. Hanya material kontaknya  terbuat dari bahan non logam (nylon, plastic, PU,dll ). Keunggulan sistem ini, permukaan atas conveyor rata/flat, dan dapat bergerak melengkung. Sehingga efektif digunakan jika area kerja memiliki space yang sedikit, sedangkan proses memerlukan conveyor dalam jarak yang cukup panjang untuk mengantisipasi antrian produk.
d)     Pallet Conveyors, digunakan di area ware house.
e)      Movable Conveyor, dapat dipindah sesuai kerperluan, biasa digunakan untuk loading product.
3.      Vibrating Conveyor
Gerakan barang secara vertikal atau horisontal dengan menggunakan efek getaran/vibrasi mekanis.
4.      Hanging / Over Head Conveyors
Pemindahan barang dengan digantung, tenaga penggeraknya  bisa menggunakan gravitasi atau motor.
Perkembangan sistem material & product transport selalu berkembang, seiring dengan tuntutan industri akan tingginya efisiensi dan safety. Perhitungkan secara tepat, alat apa yang sesuai untuk melengkapi operasi diperusahaan kita. Frekuensi pemindahan, berat barang, temperature & tingkat kelembaban di stasiun kerja, ketinggian barang, tinggi ruang, luas stasiun kerja, standard proses ( Food Contact or Not Food Contact  Process ),dan budget tentunya menjadi  beberapa pertimbangan utamanya.

 Semoga artikel ini bermanfaat,  Save Our Manufacture!

Teknik Analisis System Penyimpanan
            Fungsi dari system penyimpanan adalah penyimpanan material selama periode waktu tertentu dan memungkinkan akses pada material itu bila diperlukan. Material yang biasa disimpan oleh perusahaan manufaktur  meliputi:
1.      Berhubungan langsung dengan produk : Bahan baku, part yang beli, Work-in-proces, produk jadi dan pengerjaan ulang dan scrap
2.      Berhubungan dengan proses: Penolakan, perkakas dan suku cadang.
3.      Berhubungan dengan pendukung oprasi umum pabrik : Pendukung kantor dan pencatatan pabrik.
Berbagai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja dari system penyimpanan itu sendiri, yaitu :
1.      Kapasitas penyimpanan yang dapat diukur dengan dua cara yaitu sebagai volume ruang total yang tersedia atau sebagai jumlah total komparten dalam system yang tersedia untuk item atau beban.
2.      Kerapatan atau kepadatan penyimpanan digambarkan sebagai ruang volumetric yang tersedia untuk penyimpanna actual relative terhadap ruang volumetric total dalam fasilitas penyimpanan.
3.      Jangkauan mengarah pada kemampuan untuk menjangkau setiap item yang diinginkan dalam system penyimpanan.
4.      Jumlah yang bias ditangani (throughput) sebagai laju perjam dimana system menerima dan meletakan beban dalam penyimpanan serta mengambil dan menyerahkan beban kepada stasiun output.
5.      Utilisasi didefinisi sebagai proposi waktu dimana system ini secara actual sedang dugunakan untuk melaksanakan oprasi penyimpanan atau pengambilan sibanding waktu yang tersedia.
6.      Ketersediaan berhubungan dengan keandalan dimana didefinisikan sebagai proporsi waktu saat system sedang beroprasi (dalam keadaan tidak rusak) dibandingkan dengan jam-jam satu sift yang dijadwal secara normal.
Metode dan peralatan penyimpanan konvensional suatu bentuk dari variasi penyimpanan dan peralatan utuk berbagai material, pemilihan jenisnya tergantung pada jenis material, jenisnya antara lain:
1.      Penyimpanan bongkahan
2.      Sistem rak
3.      Shelves dan bins
4.      Penyimpanan berlaci
5.      Sistem penyimpanan terotomasi
Sistem Penyimpanan atau Pengambilan Terotomasi AS/RS dan Carousel
Sistem AS/RS ini didefinisikan sebagai system penyimpanan yang melakukan operasi penyimpanan atau pengambilan dengan kecepatan atau keakuratan dalam suatu derajat otomasi yang di tentukan. Sistem yang cangih operasi sepenuhnya dilakukan terotomatisasi, dikendalikan computer, sepenuhnya terintegrasi dengan operasi pabrik, disini pekerja manusia mengendalikan peralatan dan melakukan berbagai transaksi penyimapan atau pengambilan. Sistem ini berbeda dengan system berputar atau carousel, perbedaannya terletak pada kontruksi peralatan. Sistem AS/RS terdiri dari struktur rak sementara carousel dasarnya mengunakan kranjang yang tergantung pada konveyor rantai gantung berkeliling sepanjang rel oval. Pada system Carousel atau berputar  lebih banyak dioprasikan oleh tenaga mausia yang bedada pada stasiun muat atau bongkar.

Analisis teknik dari system-sistem penyimpanan
1.       Sistem  AS/RS
Pendekatan jenis AS/RS dapat digunakan untuk menganalisis fasilitas penyimpanan tradisional seperti pergudangan yang terdiri dari rak pallet dan penyimpanan bongkahan, penentuan ukuran struktur rak AS/RS yang banyak di susun secara horizontal dan vertical dapat dinyatakan dalam kapasitas per jalur = 2nynz (dimana ny adalah jumlah komparten beban sepanjang jalur dan nz adalah jumlah komparten bena yang berbentuk setinggi jalur).
2.       Sistem Carousel
System ini cocok jika dikembangkan yang berhubungan throughput karena kontruksinya system corousel hamper tidak memiliki kapasitas volumetric suatu AS/RS, system carousel memiliki laju yang lebih tinggi disebanding sistem AS/RS. Kapasitasnya dapat diukur dengan :
C=2(L-W)+Πw                        Jumlah total keranjang=nbnc
Dimana C= keliling lintasan konveyor oval(m,kaki) dan
L dan W adalah panjang dan lebar dari lintasan oval. nb dan nc adalah jumlah pembawa keliling.